Jumat, 09 Mei 2014

Kerajaan Cantung dan Kerajaan Tanah Bumbu

Kerajaan Cantung adalah salah satu Kerajaan yang berada di wilayah Kalimantan Selatan, dahulu berada di wilayah Kalimantan Tenggara. Kerajaan Cantung di kenal pada zaman Sultan Banjar ke 6 yaitu Sultan Saidullah atau Raden Kasuma Alam yang bergelar Panembahan Batu I  (1646-1660). ketika itu banyak sekali huru hara atau perampokan yang terjadi di wilayah pesisir atau dinamakan Tanah Bumbu.

Sultan Saidullah lalu mengutus anaknya Raden Basus atau di kenal sebagai Pangeran Dipati Tuha 2 sebagai Raja Tanah Bumbu I (1660-1700) untuk mengamankan wilayah tersebut. Raden basus menetap di daerah Tanah Bumbu dan menikah dengan Gusti Batar (anak selir dari Sultan Inayatullah).Dari perkawinan itu memperoleh anak Pangeran Mangu dan Pangeran Citra. Untuk tidak terjadi dualisme kepemimpinan Pangeran Citra lalu membuat suatu Kerajaan di daerah Kelua.  

Pangeran Mangu Raja Tanah Bumbu 2 (1700-1740)  menikah dengan Nyai Wadon gadung memperoleh anak Ratu Mas sebagai Raja Tanah Bumbu 3 (1740-1780) yang bersaudara dengan  Raden Bagus Kasuma atau di kenal sebagai Sultan Tahlilullah.
Ratu Mas Raja Tanah Bumbu 3 menikah dengan Sultan Thamjidullah 1 memperoleh anak Ratu Intan 1 dan Pangeran layah, 
Ratu Intan 1 Menguasai Wilayah Cantung dan Batu Licin (1780-1800) sedangkan Pangeran layah menguasai Pulau Laut.

Ratu Mas Raja Tanah Bumbu 3  Menikah lagi dengan seorang Saudagar dari  GOWA bernama Daeng Malewa yang bergelar Pangeran Dipati , tidak memperoleh anak.
Kemudian Daeng Malewa menikah lagi dengan salah seorang selir memperoleh anak bernama  Pangeran Prabu.

Wilayah Tanah Bumbu pada masa itu terbagi menjadi beberapa divisi yaitu : Cantung, Bangkalaan, Sampanahan, Cengaal, Menunggul, Batu Licin, Sebamban, Pulau laut dan Buntar Laut. Kepala divisi wilayah di kuasai oleh seorang Raja dan di setujui oleh pihak Kolonial Belanda.

Tanah Bumbu sangat makmur saat itu yang tercatat di sejarah buku-buku bahasa belanda antara lain :
a. Tijdschrift voor Indische taal-, land- en volkenkunde, Volume 1
b. Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen ..., Volume 13
c. Jaarboek van het mijnwegen in Nederlandsch-IndiĆ«, Volume 17,Bagian 1-2 , 
d. De Voormalige Zelfbesturende En Gouvernementslandschapren In Zuid oost Borneo  C Nagtegaal  dan lain sebagainya.
Tak heran apabila wilayah tersebut menjadi incaran untuk di kuasai dari kerajaan lebih besar seperti Kerajaan Pasir. Beberapa Nama seperti :
1. Sultan Dipati Anom atau Sultan Pasir ke 3 yang menikah dengan Ratu Intan 1,
2. Aji Raden (Aji Dipati Anom Alamsyah bin Aji Negara atau Sultan Sepuh) yang menikah      dengan Gusti Besar Binti Pangeran Prabu. 
3. Aji Pati Bin Sultan Sulaiman yang menikah dengan Aji Tukul atau Ratu Intan 2.

                                       Makam Ratu Intan 1 yang berada di Bakau Cengaal


      Makam Ratu Intan 2 atau Aji Tukul Binti Aji Jawa yang berada di Bangkalaan Melayu



Masa Pemerintahan Raja Aji Jawa (1825-1841)
Terjadinya penguasaan beberapa wilayah Tanah Bumbu oleh Kerajaan Pasir membuat wilayah tersebut  tercerai berai. Raja Aji Jawa lalu bermaksud menyatukan kembali. Raja Aji Jawa (1825-1841) membuat Kontrak Politik dengan Kolonial Belanda pada 06 Juli 1825



Raja Aji Jawa  kemudian menikah dengan Gusti Katapi anak dari Gusti Muso yang pertama kali mengambil alih Kerajaan Cantung. Kemudian Raja Aji Jawa menikah lagi dengan Gusti Kamil anak dari Gusti Kamir sebagai Sub Raja Bangkalaan. Raja Aji Jawa di bantu oleh Pamannya Gusti Ali Akbar di daerah Sampanahan sehingga atas dasar itulah Gusti Ali Akbar dapat menempati posisi sebagai Raja Sampanahan. 
Pemerintahan Kerajaan Cantung pada Masa Raja Aji Jawa (1825-1841)  berada di daerah Gunung Jawa Cengaal, Pada Masa Pemerintahan Aji Jawa terlihat banyak Pohon Jati yang tersebar di area itu. Konon Pada masa itu Raja Aji jawa memerintahkan setiap pendatang dari jawa yang akan menetap agar membawa bibit pohon jati agar ditanam di sana.Sedangkan Pulau Kalimantan terkenal dengan Kayu Besi atau Kayu Ulin yang tahan air.Tetapi sungguh ironis ketika ziarah ke Makam Leluhur saya Raja Aji Jawa tesebut, tampak sangat memprihantinkan karena tidak terawat oleh Pemerintah Daerah sebagai Situs Cagar Budaya.

                                     Makam Aji Jawa berada di Gunung Jawa, Cengaal

Dari pernikahan Raja Aji Jawa dengan Gusti Kamil BT Gusti Kamir memperoleh anak  Aji Tukul atau lebih populer Ratu Intan 2 (1846). Aji Tukul atau Ratu Intan 2 menikah dengan Aji Pati (Pangeran Agung) anak dari Sultan Sulaiman dari Kerajaan Pasir memperoleh anak Aji Semarang atau di kenal sebagai Pangeran Muda Arif illah. (Makamnya berada di Bakau di belakang Makam Ratu Intan 1).Wilayah kekuasaan Aji Semarang meliputi : Bangkalaan, Menunggul dan Cengaal.


                          Besluit 11 Mei 1862 No.8 tentang wilayah kekuasan Aji Semarang



Raja Aji Jawa kemudian melimpahkan Kerajaan Cantung kepada Aji Daha anak dari Gusti Katapi yang bergelar Raja Aji Madura (1842-1862) 


                                       Besluit Raja Aji Madura  BT 10 Oktober 1862 no.22



Masa Pemerintahan Raja Aji madura (1842-1862)
Basluit tersebut berisikan tentang kebijakan seorang Raja yang harus mengayomi rakyatnya. Banyaknya Kapal/perahu milik Kerajaan Cantung.Pada Masa Pemerintahan Raja Aji Madura terjadi pergolakan Politik yang di Motori Pangeran Mangku (Gusti Hina) Anak dari Gusti Ali Akbar Sampanahan. Pangeran Mangku (Gusti Hina) melakukan "Pembakaran" di wilayah Cantung yang di bantu sekitar 50 orang. Pangeran Mangku menginginkan agar Penjajahan tidak ada lagi.
Pangeran Mangku akhirnya di tangkap oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada tahun 1862.Pada masa itu seseorang apabila melakukan tindakan onar akan di hukum mati.
Pangeran Mangku meminta bantuan Raja Aji Madura, karena secara sejarah wilayah Sampanahan di berikan oleh Raja Aji Jawa kepada pamannya Gusti Ali Akbar. Sehingga di harapkan Raja Aji Madura dapat memberikan pertolongan agar Pangeran Mangku (Gusti Hina) tidak di hukum mati.
6 orang yang tertangkap Pemerintah Kolonial Belanda di hukum mati, Pangeran Mangku (Gusti Hina) selamat dari hukuman mati berkat negoisasi Raja Aji madura dengan Pemerintah Kolonial Belanda.


Besluit tentang permintaan bantuan Pangeran Mangku

Raja Aji Madura juga mengambil alih Kerajaan Buntar Laut  tahun1845 ( sekarang Tanjung batu) ketika bibinya Gusti Dandai meninggal dunia. Gusti Dandai tidak memiliki anak.
Raja Aji Madura menikah dengan Putri Baiduri anak dari Andi Tunru Kerajaan Luwu Sopeng memperoleh anak  Hj Ratu Besse yang menikah dengan Pangeran Amir Husein (Raja Pulau Laut) dan Hj Andi Sarimas menikah dengan Andi Daeng Temmo (Tempo) yang yang cikal bakalnya menjadi Penguasa Kerajaan Pagatan ( Andi Sallo/Andi Arung Berahim).
Kemudian Raja Aji Madura menikah dengan Ratu Jumantan anak Pangeran Prabunata dari Kerajaan Sampahanan, memperoleh anak Aji Darma atau Pangeran Kusumanegara sebagai Raja terakhir Cantung.

Masa Pemerintahan Pangeran Kusumanegara (1863-1900)




Pangeran Kusumanegara / Adji Darma  membuat terobosan baru dengan memindahkan ibukota cantung yang mungkin dahulu berada di sekitar cengaal dan manunggul pada masa Raja Aji Jawa dan Raja Aji Madura, karena terjadi pemberontakan dan pembakaran rumah rumah penduduk di masa Raja Aji Madura maka di ambil suatu keputusan memindahkan Ibukota Cantung ke daerah Kelumpang Hulu yang dekat dengan Bangkalaan Dayak.
Pada Masa pemerintahan Pangeran Kusumanegara rakyat Cantung  terasa gemah ripah loh jinawi atau masa keemasan pada tahu 1880 (informasi dari peneliti sejarah kerajaan Indonesia). Pangeran Kusumanegara di bantu oleh Datu Tingkan sebagai Panglima Perangnya.Sehingga Pangeran Kusumanegara / Aji Darma raja Cantung dan Buntar laut sangat di cintai oleh rakyatnya.
Pangeran Kusumanegara / Aji Darma menikah dengan Adji Oetin binti Pangeran Muda Arifbillah / Aji Samarang  memperoleh anak :  Adji Putri Ambar 
Pangeran Kusumanegara / Aji Darma menikah lagi dengan Nyai Daerah setempat memperoleh anak : Adji Kurbah 

Pada Masa itu di Kalimantan Selatan sudah banyak Pergolakan atau Pemberontakan  untuk menentang Penjajahan Belanda. Salah Satunya adalah dari Kesultanan Banjar yaitu Pangeran Hidayatullah. Tetapi Pangeran Hidayatullah tertangkap dan di asingkan ke Cianjur, Jawa Barat. Peristiwa demi peristiwa menggugah Pangeran Kusumanegara untuk ikut membantu Perjuangan Kemerdekaan Kalimantan. Terjadi Komunikasi antara Kesultanan Banjar yaitu Sultan Muhammad Seman yang di motori oleh Gusti Arsyad dengan Kerajaan Cantung. Sehingga Pangeran Kusumangera mau ikut membantu Kesultanan Banjar. 



                                                   Koran terbitan tahun 1901

Belanda dengan segala daya upaya ingin menagkap Pangeran Kusumanegara. Dengan segala siasat Belanda akhirnya Pangeran Kusumanegara berhasil di tangkap dan di tawan di Sel Kotabaru yang sekarang menjadi Kantor Telekomunikasi Kota Baru Pulau Laut.
Dari  Kotabaru Pulau Laut Pangeran Kusumanegara di bawa menuju Pelabuhan Surabaya, lalu di teruskan menuju Pelabuhan Panarukan dan di teruskan jalan darat menuju Besuki. Pangeran Kusumanegara akhirnya di asingkan di Bondowoso, Karesidenan Besuki Jawa Timur.




                                                      (Besluit 30 Oktober 1901 No.46)

Pangeran Kusumanegara di tangkap dan di asingkan bersama ke Bondowoso Jawa timur bersama  Ratu Jumantan (Ibunda P.Kusumanegara) , Aji Utin ( Istri P. Kusumanegara) bersama ke 2 anaknya ( Aji Putri Ambar dan Aji Kurbah) dan Datu Tingkan (datu Saleh).





Foto keluarga Pangeran Kusumanegara di Bondowoso


Pangeran Kusumanegara di Janjikan oleh Pemerintah Kolonial akan di bangunkan Kerajaan baru di Bondowoso yang ternyata hanya janji palsu.
Pangeran Koesoemanegara/ Adji Darma tutup usia pada tanggal 25 Juni 1929
 ( 17 Muharam 1348 H) dan di makamkan di desa Badean  Bondowoso Jawa Timur.


Dari Kiri ke kanan : Makam Aji Kurbah, Makam Pangeran Kusumanegara (1929), Makam Aji Utin (1922), Makam Ratu Jumantan (1904). dan depannya Makam Datu Tingkan (1902)




H. Hendri Nindyanto, SH  : keturunan ke 4 dari Pangeran Kusumanegara / Adji Darma Bin Adji Madura .



21 komentar:

  1. Yang Mulia; Very good begin about the history of your kerajaan;before the most richest kerajaan of Tanah Bumbu area.

    Salam hormat:
    DP Tick gRMK
    secr. Pusat Dokumentasi Kerajaan2 di Indonesia "Pusaka"

    BalasHapus
  2. Pak H. Hendri Nindyanto, SH , keluarga saya pernah ke Cengal dan ke Makam Ratu Intan, seperti yang ada dalam foto foto yang bapak tampilkan. Keluarga saya selalu mengaitkan Ratu Intan dengan datu Gepeh. Apakah ada cerita yang bapak ketahui tentang datu Gepeh? Keluarga saya mengaku turunan datu Gepeh. Terimakasih

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum Wr.Wb.YTH Bpk Rifani Fauzi, SH, Terima kasih..Kami sudah dapat informasi mengenai Datuk Gepeh dari ananda Amelia dan Ayahandanya di Sidoarjo Jatim. Dan kami juga bertelekonfren dengan Tante saya Ibu Hj Andi Ida Kasuma keturunan dari Ratu Intan 2 dengan Aji Pati ( Pangeran Agung) yang berada di Bangkalaan Melayu. dari pembicaraan tsb kami belum memperoleh data yang akurat tentang Datu Gepeh tsb..Apakah beliau Pangeran Abdul Kadir ibnu Haji Musa ( Datu Gepeh) ataukah keturunannya..Bila Datu Gepeh (Pangeran Abdul Kadir) maka kemungkinan besar beliau dari Kerajaan Pulau laut/Kota Baru.Mohon di infokan lagi, agar kami bisa mendapatkan data yang akurat.terima kasih Wass.wr.wb.

    BalasHapus
  4. NB : Mohon Bpk Rifani buka di wikipedia : Aji Pangeran Kusumanegara, di sana bisa di lihat silsilah dari 6 kerajaan.terimakasih

    BalasHapus
  5. Terimakasih dulu atas infonya. Ulun akan kumpulkan dulu info info dari keluarga ulun. Mudah mudahan kita bersua. Wass. wr. wb.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ass.Wr Wb..Saya baru mendapat informasi bahwa Datu Gepeh adalah Pangeran Baso Bin Pangeran Abdul Kadir Raja Kusan dan Batu Licin, Jadi Bukan Pangeran Abdul Kadir alias Datu Gepeh. Sekarang yang perlu kita cari adalah keturunan Pangeran Baso tsb siapa saja??..Ketika saya ke Sidoarjo saya bertemu dengan Keluarga Bpk Zaenal ayah dari Amelia dan saudara Hakim,SH, mereka mengaku kalau dari keturunan Nenek SITI, hanya tidak di jabarkan nenek Siti siapa?karena nama Siti banyak.Apakah siti asiah , siti..dan bin nya siapa?ini yang perlu di informasikan..terima kasih.Wass Wr Wb

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  6. Yang Mulia:

    Blog yang menarik tentang Kerajaan Cantung. Sebagai salah seorang keturunan ke-4 dari Sultan Ibrahim Chaliluddin (Sultan terakhir dari Kesultanan Pasir d/h bernama Kerajaan Sadurangas) adanya blog ini cukup menarik karena dalam perjalanan sejarahnya Kerajaan Cantung terkait erat juga dengan perjalanan sejarah Kesultanan Pasir, Kalimantan Timur.

    Salam hormat,

    Pr. Adjie Benni Sarief Firmansyah Chaliluddin

    BalasHapus
  7. YM Pr.Adjie Benni..

    Alhamdulillah saya sangat senang bisa di pertemukan dengan YM melalui media maya ini..Tidak dapat di pungkiri bahwa Kerajaan Cantung sangat erat kaitannya dengan Kesultanan Pasir.Semoga Allah SWT memberikan jalan yang terbaik untuk kita bersama di dalam memperjuangkan kebenaran. Amin

    Salam Takzim

    Hendri Nindyanto

    BalasHapus
  8. mohon ijin share menggunakan beberapa foto yang ada dipostingan ini, untuk berita dan info tentang penemuan makam Raja Kusuma Negara di Bondowoso. Terima kasih

    Salam, admin InfoBondowoso.net

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan.Semoga bermanfaat untuk masyarakat.Terima kasih

      Hapus
  9. Yang Mulia pangeran : terima kasih infonya... Ulun pernah bahari begana dibakau waktu halus....dibawai abah beziarah ke makam tatu intan. Dulu makamnya berbentuk makam tua dengan ulin2 besar dan bnyak. Masih belum ada bangunan pelindung. He. Ingat masa itu... ulun ingat jua dulu selama di perjalanan kelotok ke makam itu bnyak rumah2 tua yg besar namun reot dan tidak terurus.masih lah ada rumah2 itu? Ulun melihat blog pian ingat masa kecil ulun wktu ziarah ke makam ratu intan yg waktu dulu dipadahi abah ulun sidin tu raja di bakau jar.hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih YM..semoga kita bisa di pertemukan Allah SWT..Ulun barancana merenovasi Raja Jawa di desa Sakadoyan

      Hapus
  10. kalau pian berataan ada kesah atau silsilah raja tanah bumbu terakhir aji mas rawan atau lebih dikenal dengan pangeran arga kesuma,mari kita berbagi informasi.karena datu ulun aji zubaidah kesuma adalah anak dari pangeran arga kesuma.datu ulun di makamkan di taman makam pahlawan kotabaru kalimantan selatan...terima kasih wassalam

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pian putera Rizali kah dari kotabaru?Bila pian mau lebih jelas silsilah tanah bumbu silahkan hub Tante Ida Kayutangi banjarmasin.Ulun sama beliau selalu bersama- sama.terima kasih

      Hapus
    2. Adakah pian beisi kontak tante ida? ulun handak tahu tentang silsilah raja tanah bumbu serta sebab hancurnya kerajaan tersebut. oh ya minta izin save dan share foto-fotonya. Salam kenal

      Hapus
    3. Assalamualaikum....salam kenal...ulun buyut dari umi kulsum binti Pangeran Arga Kesuma beliau dimakamkan di Pemakaman Sultan Adam Martapura, semoga bisa mznyambung silaturahmi

      Hapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
    Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.

    Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)

    BalasHapus
  13. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  14. Assalamu'alaykum.
    Apakah pada saat Pangeran Kusumanegara berhasil di tangkap dan di tawan di Sel Kotabaru, lalu di bawa ke Bondowoso, apakah ada keluarga atau anak beliau yang tetap berada di kotabaru?

    BalasHapus